Pagi
yang berbeda. Matahari tidak menyinari wajahku seperti biasa, karena saat ini
aku membelakanginya dan menghadap Jully. Tidak, lebih tepatnya aku memeluknya.
Aku tersenyum memandanginya terdiam dengan mulutnya yang tertutup dan wajah
yang tenang saat ia tertidur. Ah... aku
ingin sekali menciuminya, saat ini juga. Wajahnya begitu damai. Sinar
matahari perlahan menyinari wajahnya, membuatnya terlihat semakin cantik, meski
masih jauh sekali dengan ku. Sebenarnya ia tidak terlalu buruk juga. Hidungnya
mancung, bulu matanya tebal, matanya lebar. Sayang saja ia tak pernah
memperhatikan penampilannya, bila ia sedikit saja merubah penampilannya seperti
sekarang ini dengan rambut yang tergerai dan tanpa kaca mata, pasti ia akan
banyak yang mengejar.
Normal Wanted 1 part 3
do you want to keep reading? aku jamin, lanjutannya bakalan seru banget guys! hope you enjoy your life and your time.
Aku
membawakan jus orange di teko berwarna putih dengan sedikit balutan warna emas
di beberapa bagiannya ke ruang tengah yang menjadi satu dengan dapurku ini
dengan perlahan.
“aku
tidak pernah tau bahwa apartemenmu sebesar ini! Sebagai mahasiswi, kau
benar-benar sangat kaya!”
Aku
hanya tersenyum meliatnya kagum sambil memandangi setiap sudut rumahku untuk pertama
kali.
“ini...
minumlah!”
“oh
iya, terima kasih!”
Normal Wanted 1 Part 2
“aku menyukai seseorang!”
“APA?!!”
Aku
berteriak dengan keras. Sepertinya aku terlalu berlebihan menanggapi Jelly
hingga aku berdiri seperti ini. Dan sepertinya seluruh kelas memandangku dengan
tatapan yang berbeda-beda. Setiap wanita yang memandangku pasti dengan ekspresi
bahwa kehidupan mereka telah terganggu hanya dengan teriakan kecilku, tapi
ekspresi semua laki-laki di sini merasa bahwa aku ini lucu dan tersenyum
melihatku.
Normal Wanted 1 Part 1
Dia memang menyukai hal yang cantik, tapi tidak dengan dirinya.
Terkadang sesuatu yang biasa-biasa saja adalah hal yang sangat
istimewa.
Ku
buka mataku dengan paksa. Pagi telah datang kembali. Matahari menyinari wajahku
tanpa ampun. Ku sibakkan selimut tipisku dan sekilas ku lihat tubuhku.
“ah...
terjadi lagi!”
Aku
menghembuskan nafasku dengan berat. Dan ku acak-acak rambut lurus panjang berwarna
pirang yang tumbuh bersama dengan semua barang-barang di atas tubuhku yang
membuat diriku menjadi seorang wanita yang luar biasa cantik.
Langganan:
Postingan (Atom)